Kalau Boleh Berandai-andai, Saya Mau Bisnis …

Boleh dibilang, saya adalah orang paling plin-plan sedunia. Sebentar bilang alif, nanti bilang lam, besoknya ganti mim. Jadi saat ditanya mau bisnis apa, jawabnya berbeda dari masa ke masa. Pernah saya bilang mau mendirikan kafe buku. Tetapi mimpi itu lama-lama makin kabur hanya karena komentar ‘kamu cocoknya jadi pegawai, bukan bos’. Mimpi itu semakin kabur karena saya sejatinya bukan penyuka kopi, buta terhadap pasar, dan tidak canggih jualan. Akhirnya, mimpi tinggallah mimpi, sekadar bunga tidur yang total terlupakan ketika bangun.

Saya tahu sekarang sudah cukup terlambat untuk memulai mimpi baru, tetapi berhubung mimpi itu gratis dan lagipula bagi saya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali maka saya masih merencanakan punya bisnis sendiri. Saya bisa merajut, saya ingin main-main embroidery, saya suka mengamati fashion terutama perempuan-perempuan muslim Turki, maka saya berandai-andai punya clothing line yang menyatukan ketiganya.

Saya tahu mimpi ini masih jauh, sangat jauh dari realisasi. Tapi kan ya … siapa tahu.

Oh ya, salut buat kalian semua yang sudah dan tengah berjibaku di dunia bisnis. Kalian keren! Dan pengingat buat diri saya sendiri juga—karena saya sering lupa akan hal ini—bahwa selalu ada hak orang lain dalam setiap rezeki yang kita terima jadi jangan kelewatan sedekah zakatnya. Jangan serakah, jangan sombong.

hennya

Leave a comment